Pemimpin
>> Monday, October 26, 2009
Berjalan di atas kaki langit dengan menengadah tanpa makna
Membusungkan dada di atas awan duka tanpa rasa
Bingung kemana arah dan enggan untuk bertanya
Kata sudah tersimpan dalam sebuah ideologi tak bernama
Langkah demi langkah menuju sebuah kemerdekaan jiwa
Hasrat kebebasan membumbung di angkasa raya
Tanya menghentikan sejenak raga yang ingin bersenggama
Suara terhenti dibalik dinding-dinding jelata berwajah penguasa
Kebebasan dan tujuan telah dikirim ke pelelangan
Hati telah beku dan terkubur dalam sebuah bejana harta
Tak ada jawaban yang ada hanya kesempatan untuk ego dan kesombongan
Keadilan sudah sirna di balik jubah pemikir semu dan cendikia
Darah dan letih telah tercampur dalam keringat bau dan kotor
Rumah hewan telah menjadi tempat untuk merumuskan Undang-Undang
Milik si miskin telah diperjual belikan di rumah-rumah bordir
Rakyat menangisi diri dan meratapi pemimpin mereka yang mulia
Oh... Pemimpin Mulia
Iringi kami menuju birunya kesejahteraan
Biarkan kami merasakan indahnya hidup dengan kebanggaan
Sirami anak-anak kami dengan pengetahuan untuk merubah wajah kemunafikan
Buka telinga, agar kami yakin engkau memang betul-betul manusia
0 comments:
Post a Comment